Senin, 18 Juni 2012

14 Ribu Remaja Indonesia Pengguna Narkoba



Akan jadi apa bangsa kita, jika para remajanya terkontaminasi narkoba
Remaja, katanya generasi penerus bangsa. Masalahnya, akan seperti apa nasib bangsa kita jika remajanya adalah pengguna narkoba.  Nah, sumber terbaru menyatakan, tercatat, 19 % dari jumlah remaja di Indonesia atau sekitar 14 ribu remaja, diindikasikan menjadi pengguna narkoba. Fenomena ini akan menjadi pertanda buruk bagi eksistensi bangsa, jika persoalan tersebut tak segera dicarikan solusinya. Pernyataan terbaru ini disampaikan Ibu Negara, Ani Bambang Yudhoyono.
“Eksistensi bangsa akan terancam, manakala banyak remaja atau pemudanya yang menjadi pemakai narkoba,” kata, dalam peluncuran Aksi Peduli Anak Bangsa Bebas Narkoba bertajuk “Love in Action” yang digelar Polres Metro Jakarta Barat bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta, di Central Park Podomoro City, Jl S Parman, Grogolpetamburan, Jakarta Barat, Sabtu (30/1) kemarin.
Remaja yang telah terkontaminasi oleh narkoba secara otomatis akan mengalami banyak problem. Mulai dari mengalami degradasi moral, penurunan intelektual, hingga penurunan produktivitas. Pada akhirnya mereka akan menjadi remaja pemalas dalam melaksanakan berbagai hal termasuk belajar.
“Bahkan hanya untuk mandi sekalipun, para pecandu narkoba juga menjadi malas,” lanjut Ani.
Selain itu, lanjutnya, remaja juga akan menjadi sangat cuek atau tidak peduli dengan keadaan di sekitarnya. Mereka menjadi suka berbohong kepada keluarga maupun teman-temanya. Bahkan, mereka juga tidak takut lagi melakukan tindakan kriminal seperti mencuri barang, baik milik keluarganya sendiri maupun orang lain, hanya demi membeli narkoba. Lebih dari itu, kesehatan pemakai narkoba juga akan menjadi menurun. Berbagai penyakit, seperti hepatitis bahkan HIV/AIDS bisa menyerang mereka.
“Untuk itu saya mengimbau kepada seluruh anak-anak Indonesia agar menjauhi narkoba. Jangan sampai mencoba-coba, karena sekali mencoba maka akan terperosok lebih dalam,” tegasnya.
Selanjutnya, ibu negara mengajak pada semua pihak untuk turut serta dalam mencegah bertambahnya pengguna narkoba. Berbagai lapisan masyarakat, termasuk orangtua juga harus lebih memperhatikan dan mengasihi anak-anak mereka.
“Bahkan hingga anak-anak sudah memasuki bangku kuliah sekalipun, kasih sayang disertai bimbingan harus tetap dilakukan,” pesanya.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, menyatakan dukunganya terhadap pemberantasan narkoba. Menurutnya, dalam memerangi narkoba diperlukan pendekatan preventif, edukatif, dan persuasif. Untuk itu dibutuhkan sinergi kerja sama yang erat dari berbagai pihak. Pemprov DKI bersama Polri akan terus memerangi narkoba khususnya di wilayah DKI Jakarta.
“Kita semua harus berperan aktif dalam menanggulangi narkoba, khususnya di DKI Jakarta untuk menuju Indonesia bebas narkoba 2015,” tegasnya.
Kapolres Metro Jakarta Barat yang juga ketua panitia acara, Kombes Abdul Kamil Razak, mengatakan, penyalahgunaan narkoba sampai kini masih menjadi masalah utama, bukan saja nasional tapi juga internasional.
“Maka dari itu, persoalan ini menuntut penyelesaian tuntas dari semua pihak, karena angka penggunaan narkoba semakin meningkat dari tahun ke tahun,” ucap Kamil.
Dibina
Lebih jauh, Ani juga mengatakan,  sebaiknya pengguna narkoba tidak diperlakukan sebagai kriminal. Yang terjerumus menggunakan narkoba dibimbing dan ditempatkan di pusat rehabilitasi. Sedangkan bagi pengedar narkoba, Ani Yudhoyono menyatakan dukungan jika ditempatkan di penjara sebagai efek jeranya.
”Saya tidak sependapat dengan Kapolri yang memperlakukan para pemakai narkoba sebagai kriminal. Mereka seharusnya ditempatkan di panti rehabilitasi, bukan penjara,” kata Ani. Ani juga mengatakan pengguna narkoba berbeda dengan pengedar narkoba. Oleh karena itu, dalam memerangi narkoba, terutama terhadap penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja, Ani meminta masyarakat dapat mengubah persepsi tentang pengguna narkoba. Sebaiknya, para pemakai narkoba jangan dijauhi dan jangan dikucilkan.
”Tetapi semestinya dirangkul, diawasi secara teratur secara periodik. Secara perlahan, mereka dapat diajak untuk meninggalkan narkoba,” sarannya.
Oleh karena itu, dia meminta kepada semua pihak terutama pihak-pihak terkait untuk lebih memberi perhatian terhadap penyalahgunaan narkoba yang kebanyakan dilakukan di kalangan remaja. [bjkt/www.hidayatullah.com]

0 komentar:

Posting Komentar